Informasi
Beberapa bulan belakangan ini di dunia per-CCTV-an muncul tekhnologi baru untuk kamera AHD.Sebenarnya apa yang dimaksud dengan CCTV AHD dan mengapa tekhnologi ini ada kemungkinan kedepannya akan menggerus Camera CCTV yang ber TVL.
Sebelum adanya analog AHD yang mampu merekam kualitas gambar HD (720p) atau diatasnya.Sebelumnya mungkin yang lebih populer untuk bisa menampilkan Camera CCTV dengan kualitas tersebut adalah CCTV berjenis ipcamera.Atau Camera CCTV yang mempunyai alamat IP address disetiap perangkatnya dan umumnya disimpan di media komputer atau PC menggunakan NVR Software atau menggunakan NVR Hardware-nya sendiri yang boleh dibilang seperti DVR apabila untuk kamera CCTV analog.
Apabila menggunakan IP camera kebanyakan pengguna ataupun installer terkadang mengalami kendala ketika proses instalasinya.Karena berbasis IP maka terkadang CCTV IP cameranya tidak bisa langsung bisa ditampilkan ketika dipasang keperangkatnya perlu proses pengenalan perangkatnya,dan hal ini terkadang masih menjadi kendala untuk beberapa orang.
Berbeda dengan CCTV Analog pengguna bisa langsung melihat tampilannya ketika perangkat dipasang ke DVR-nya.Hal inilah yang dapat menjadi kemudahan tersendiri bagi installer
Mengapa memilih Kamera AHD?
Kamera analog AHD memiliki resolusi perekaman diatas CCTV analog standart pada umumnya apabila sebelumnya untuk CCTV analog resolusi tertingginya yang paling umum adalah WD1 (960*576) atau setara 552.960 pixels atau 0,5/0,6 MP diresolusi AHD untuk saat ini pada umumnya bisa merekam untuk resolusi 1 MP (1280*720) atau setara 921.600 pixels dan kedepannya atau saat ini untuk resolusi perekaman diatasnya Full HD (1920*1080) 2MP atau setara 2.073.600 pixels
Dengan resolusi yang hampir dua lipat dan empat kali lipat pada resolusi sebelumnya tentunya kamera AHD dapat menangkap gambar video dengan lebih detail lagi.
Apakah kendala untuk CCTV AHD?
Di setiap tekhnologi yang berkembang tentunya akan ada kendala di setiap tekhnologi yang dikembangkan sebelumnya kendala itu adalah :
-Resolusi yang tinggi membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar juga,apabila sebelumnya kita dapat menyimpan rekaman CCTV untuk 20 hari atau lebih apabila menggunakan CCTV analog standart rekaman WD1 (960H) maka untuk AHD hanya estimasi setengahnya saja 10 hari-an untuk resolusi 1 MP dan 5 hari-an untuk resolusi 2MP untuk hitungan kasarnya.
Maka kita perlu menambah kapasitas HDD maksimal untuk penyimpanan yang maksimal.
-Seringkali tidak tersedianya Output BNC to RCA.Untuk yang masih menggunakan TV tabung atau yang belum memiliki input VGA maupun HDMI tekhnologi CCTV AHD perlu alat tambahan untuk digunakan namun tentunya view-nya juga akan turun kualitasnya.
-Kebanyakan CCTV resolusi HD menggunakan Image Sensor CMOS.Berbeda dengan CCD yang lebih peka untuk cahaya kurang,Image Sensor CMOS membutuhkan IR LED yang cukup bagus dan IR Cut Filter yang cukup bagus pula untuk bisa menangkap video image di malam hari yang layak untuk ditampilkan untuk memantau lokasi yang ingin dipantau.
Apabila kita bisa menangani kendala-kendala tersebut tentunya tekhnologi AHD sangat disarankan untuk dapat memantau Area yang ingin kita amankan dengan detail resolusi yang baik pula.
PERBEDAAN CCTV ANALOG DAN CCTV NETWORK ( IP CAMERA )
IP Camera
IP Camera merupakan teknologi terbaru hasil perkembangan dari CCTV analog. Hasil gambar yang diperoleh kamera CCTV teknologi ini langsung di transmisikan melalui koneksi jaringan yang tersedia berupa “data”. Besarnya ukuran data tersebut sebelumnya telah di sesuaikan dengan protokol jaringan yang telah digunakan. Nama “IP” sendiri merupakan kepanjangan dari Internet Protocol, Internet Protocol merupakan bahasa komunikasi sederhana antara komputer yang digunakan untuk melakukan transmisi data via jaringan internet. Lebih mudahnya bisa di katakan jika IP Camera merupakan komputer sederhana yang digunakan untuk merekam video atau mengakses video.Sebenarnya IP Camera merupakan sebuah komputer yang menjalankan sistem operasi namun berbeda dengan PC anda. IP Camera ini menawarkan sebuah sistem yang fungsinya telah diatur dan fitur tersebut tidak bisa ditambahkan oleh penggunannya. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan resolusi video yang kita inginkan. Dengan kemampuan kamera yang memiliki resolusi 10.000×20.000 pixel, anda juga bisa mengatur agar bisa merekam video dengan resolusi sebesar 800×800.
Mari kita bahas teknologi sensor yang digunakan pada IP Camera dan dampaknya terhadap fungsionalitas sistem dan performa.
Sensor: IP Camera yang paling rendah menggunakan sensor yang sama dengan kamera analog biasa. Dengan kata lain, IP Camera paling rendah memiliki resolusi sebesar 720×480 atau 720×576. Namun beberapa IP Camera, masih menggunakan sensor interlaced. Sensor interlaced sendiri merupakan sensor yang biasa digunakan pada kamera analog, sebenarnya kami tidak menyarankan anda menggunakan IP Camera yang masih menggunakan sensor interlaced, karena hasilnya sedikit sekali perbedaanya dengan kamera analog. Pilihlah IP Camera yang menggunakan sensor progressive. Setiap produsen kamera CCTV pasti memberikan sebuah keterangan mengenai sensor yang digunakan, jika tidak ada keterangan anda bisa mencarinya di dalam forum-forum yang ada di internet atau anda bisa menghindari pembelian produk tersebut.
Dengan resolusi yang cukup besar, tipe sensor yang digunakan oleh IP Camera sebaiknya juga berkembang. IP Camera menggunakan sensor progressive. Dengan sensor ini, resolusi pada IP Camera menggunakan ukuran megapixel.
Dengan menggunakan satuan megapixel, kita bisa dengan mudah mengalikan resolusi horisontal dengan resolusi vertikal lalu di bagi dengan 1 juta untuk mendapatkan banyaknya pixel pada kameranya. Jadi, kamera yang memiliki resolusi sebesar 1280×720, memiliki 0.9 pixel di setiap resolusinya, namun biasanya satuan 0.9 ini dianggap mencapai 1 megapixel.
IP Camera memiliki sebuah fitur yang cukup berguna, yaitu mampu mengambil bagian dari sensor data. Karena IP Camera cenderung memiliki resolusi lebih besar dibandingkan dengan kamera analog, anda pastinya memiliki resolusi lebih besar pada area yang anda inginkan, hal ini memudahkan kita untuk bisa menghemat ruang pada harddisk.
Perbedaan antara CCTV analog dengan IP Camera
Seperti yang telah dibahas diatas jika IP Camera bisa melakukan transmisi data melalui Internet Protocol, dengan melalui transmisi berbasis Internet Protocol banyak kelebihan yang bisa anda dapatkan, seperti:- Kualitas Gambar: Kamera analog terbaik pun tidak memiliki hasil video yang mampu menandingi hasil IP Camera yang paling rendah. Hal ini dikarenakan resolusi yang digunakan oleh IP Camera lebih baik dibandingkan dengan kamera analog. Dan juga bisa dikatakan jika resolusi yang ada pada kamera analog tidak bisa mencapai angka ½ megapixel. Jika anda memilih IP Camera, pastikan jika memiliki megapixel yang lebih dari 1, seperti 1.3, 2 atau 3 megapixel. Semakin besar megapixel yang dimiliki sebuah IP Camera, maka akan semakin baik dan jelas hasil yang akan di dapat. Sebagai tambahan, bahwa sebuah IP Camera mampu merekam view yang lebih lebar dibandingkan dengan kamera analog, hal tersebut berarti satu IP Camera memiliki potensi untuk bisa mengambil gambar yang sama dengan 1 hingga 2 CCTV analog.
- Analisa Video: Ini merupakan salah satu fitur yang cukup bagus bagi pengguna IP Camera. Dengan fitur ini, anda bisa mengatur jaringan untuk bisa memahami sebuah kejadian yang sedang terjadi atau telah terjadi pada kamera. Dengan mudah anda bisa mengawasi objek yang hilang melalui kamera tersebut, tentu saja hal ini membuat tingkat keamanan anda menjadi lebih berkembang. Meskipun kejadian tersebut nantinya telah terjadi beberapa jam sebelumnya, jaringan anda akan tetap menyimpan kejadian itu dan memberikan pemberitahuan kepada anda.
- Fleksibilitas dan Skalabilitas: Ketika menggunakan DVR analog, pengaturan seriap kamera hatus terhubung langsung ke dalam DVR. IP Camera memiliki pengaturan yang berbeda, hal ini dikarenakan IP Camera bisa tersambung ke dalam perangkat keras bernama switch terlebih dahulu. Setelah itu Switch yang menghubungkan lebih dari 1 kamera tersebut bisa di sambungkan kedalam NVR (Network Video Recorder). Hal ini tentu saja mengurangi penggunaan kabel dan lebih efisien. Selain itu, dengan teknologi ini anda tidak perlu khawatir mengenai port yang terbatas pada DVR anda. Dengan menggunakan PoE (Power of Ethernet) dari switch yang anda gunakan mengakibatkan kabel Cat 5e atau Cat 6 untuk bisa menjalankan sinyal AND dan mampu menambahkan tenaga ke dalam kamera anda sekaligus menghapus penggunaan power supply untuk tiap kamera.
Apa it PoE? Apakah cukup penting?
Pada paragraf diatas kita telah membahas PoE (Power of Ethernet), lalu apa sebenarnya yang di maksud sistem PoE sendiri? Sistem PoE merupakan sistem yang mampu menghasilkan tenaga listrik dan transmisi data melalui kabel ethernet. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa teknologi ini bisa mengantarkan tenaga dan data sekaligus, dengan begitu anda bisa mengesampingkan perangkat seperti power supply dan menghemat/mengurangi penggunaan kabel. Dengan menggunakan switch yang memiliki teknologi PoE, anda akan bisa menghubungkan banyak kamera walau hanya menggunakan 1 NVR. Dengan menggunakan beberapa switch yang memiliki port untuk bisa menghubungkan kamera dan anda bisa menghubungkan beberapa swtich yang memiliki beberapa kamera ini kedalam 1 NVR via jaringan yang anda. Jika anda menggunakan CCTV analog, anda akan bekerja lebih rumit dan tidak efisien.DVR vs. NVR
Jika sebelumnya anda telah familiar dengan kamera CCTV analog, dan paham dengan cara mengatur atau melakukan konfigurasi kamera CCTV analog, anda pasti mengatahui jika seluruh kegiatan yang terjadi pada kamera, akan selalu disambungkan dengan DVR (Digital Video Recorder) untuk bisa merekam, memproses dan menyimpan seluruh data yang ada. IP Camera menggunakan alat yang hampir sama kerjanya, namun berbeda namanya yaitu NVR (Network Video Recorder). Lalu apa perbedaannya? Yap, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dengan menggunakan perangkat bernama switch, anda bisa menyambungkan banyak kamera dengan hanya menggunakan 1 NVR, hal tersebut tidak bisa dilakukan jika anda menggunakan CCTV Analog. Anda juga mendapatkan kebebasan dan fleksibilitas dalam penempatannya, asalkan antara kamera, switch dan NVR berapa pada satu interface jaringan atau mudahnya berada pada satu LAN (Local Area Network).Secara teknik, proses pengambilan video kedua perangkat ini berbeda. Jika pada CCTV analog, DVR bertanggung jawab untuk melakukan semuanya, mulai dari proses merekam, memproses video hingga menyimpan video. Hal tersebut jauh berbeda dengan IP Camera, pada IP Camera proses merekam dilakukan oleh kamera itu sendiri, lalu hasilnya di transmisikan ke dalam NVR. NVR sendiri tidak membutuhkan banyak software dan biasaya telah menggunakan software bawaan untuk memproses dan menyimpan video. Meski begitu, NVR juga bisa di tambahi software sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Ketika memilih sebuah NVR, salah satu hal yang bisa jadi bahan pertimbangan penting adalah throughput atau jumlah material atau item yang bisa masuk kedalam sistem atau proses, hal ini cukup penting untuk bisa menjadi standart menentukan performa dari NVR. Performa dari NVR dihitung dengan satuan Mbps.
Semakin besar througput yang ada, maka semakin besar bandwidth yang bisa ditangani oleh NVR. Semakin besar resolusi dan frame rate pada kamera, maka akan semakin besar bandwidth yang di butuhkan.
Kesimpulan
Jadi, pilihannya tergantung anda. Jika anda ingin beralih dari CCTV analog dan menggunakan IP Camera, ada beberapa hal yang sebaiknya anda pertimbangkan. Ini dia beberapa hal yang harus anda pertimbangkan jika ingin beralih:- Pertama, pengeluaran awal merupakan hal yang substansial, artinya cukup penting. Anda akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak jika dibandingkan dengan menggunakan CCTV analog. Tapi perlu di ingat jika, kemampuan IP Camera memang jauh lebih bagus dibandingkan dengan CCTV analog, IP Camera pun bisa mengambil view yang lebih lebar jika dibandingkan dengan CCTV analog. View yang didapatkan oleh 1 IP Camera sama dengan view yang bisa di dapat oleh 2 hingga 3 kamera analog. Jadi, mungkin 1 IP Camera memiliki harga yang lebih mahal, namun kualitasnya juga jauh lebih bagus.
- Dengan menggunakan IP Camera, anda bisa menggunakan switch yang berfungsi untuk bisa menyambungkan beberapa kamera kedalam 1 NVR, hal yang tidak bisa dilakukan oleh DVR. Sekali lagi, hal ini bergantung dengan kebutuhan anda sepenuhnya, anda tidak mungkin membeli kamera analog jika anda membutuhkan 5 hingga 15 CCTV kamera.
- Dengan menggunakan PoE Switch, IP Camera bisa berjalan tanpa perlu tenaga tambahan (power supply). Anda juga tidak membutuhkan terlalu banyak kabel sehingga lebih efisien dan hemat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar